Nasi telah menjadi bubur, penyesalan tak selalu di depan pasti di belakan, mungkin kata-kata itu sangatlah cocok buat arie yang duduk termenung di sebuah kos-kosan. Ia berfikir tentang hal-hal yang telah terlewati di dalam hidupnya. Salah satu yang takkan terlupakan dalam hidupnya yakni kisah cintanya. Dulu sangatlah di dewakan oleh Fungky tapi karena keputusan yang di ambil arie untuk memutuskan hubungan mereka itu maka tak bisa lagi bermimpi seperti apa yang telah di impikan. Ber jam-jam Arie memikirkan akan kesalahan yang pernah terjadi kisah itu ia inginkan untuk bisa terulang lagi namun sayang semuanya hanyalah pikiran yang takkan membuat kisah itu kan terulang lagi.
Mimpi tinggallah mimpi hayalan tinggallah hayalan, malang nasip kuliah di malang dulu ia memikirkan dan menyimpilkan malang merupakan paradise buatnya , kini ia hadapi persoalan yang tak pernah lepas dari pikirannya. Apa boleh buat semua telah terjadi ia terpaksa menjalani hari ddemi hari apa adanya. Ia seorang mahasiswa di kota malang yang setiap hariharus memiliki pikiran yang ekstra buat kuliah hari demi hari ia jalani tak terasa ia semester delapan dan sebentar lagi selesai yang ada di pikirannya hanyalah bisa sertemu dengan Fungky untuk meminta maaf atas segala kekeliruannya dan kesalahannya di masa lalu. Namun, hal itu sulit tuk bisa di wujudkan karena ia tidan mengetahui keberadaan Fungki saat ini maupun no Hpnya.
Arie juga di kenal oleh teman-temannya sebagai seroang yang pantang menyerah akan sebuah permasalahan. Ia ingin menunjukkan kepada semua orang kalau ia tidak dapat menyelesaikan permasalahannya. Ia berusaha mencari tahu keberadaan Fungky lewat teman-teman Fungky.
Pada keesokan harinya terlintas dalam pikirannya bahwa orang yang pertama ia cari adalah Ayu.
Ayu merupakan teman dekat Fungky semasa itu. Ia tidak sabar untuk segera bertemu ayu ia bergegas untuk mandi dan menyiapkan segalanya termasuk apa yang akan ia akan bicarakan terhadap ayu agar ayu bisa memahami dan mengerti akan kedatangannya kerumah Ayu, ia berganti pakaian dan memanaskan sepeda motor. Perjalanan kerumah Ayu di perkirakan menghabiskan waktu 30 menit. Perasaan takut bercampur aduk dengan perasaan yang tak sabar agar cepat menemui ayu. Jam telah menunjukkan pukul 08.45 WIB akhirnya ia tiba di rumah ayu sebelum ia mengetuk pintu rasanya ia ingin memenjatka do’a agar tidak terjadi kesalah pahaman antara dirinya dengan ayu karena saat itu juga ayu menyesalkan akan keputusan Arie yang memutuskan hubungannya dengan fungky. Namun, ia mencoba untuk sabar ia mengetuk pintu rumah ayu tak lama muncul seoarang paruh baya membukakan pintu
Arie : ass. Selamat pagi mbah…
Mbah : selamat pagi juga nak..
Perlu siapa nak..???
Arie : ayu ada nggak Mbah..??
Mbah : Ayu masih mandi
Ayo masuk….
Silahkan duduk….
Arie : : terima kasih Mbah…
Tempatnya di malang sangatlah cocok buat perasaannya saat itu terasa malang semuannya. Ia duduk di ruang tamu sambil menunggu ayu selesai mandi. Ia memikirkan yang telah berlalu dimana letak kesalahannya. Setelah berpikir selama beberapa menit ia ingat akan masalah yang membuat ia harus memutuskan hubungannya dengan fungky semuannya hanyalah kesalah pahaman semata Fungky sering pulang kerumahnya dari kos tanpa pamit kepada arie tak juga telepon selama 2 hari. Fungky pulang karena neneknya dalam keadaan sakit berat dan tak ada harapan hidup. Ia adalah satu-satunya cucu dari pada neneknya yang membuat neneknya tenang kalau lagi bersama neneknya. Munkin karena kesibukan Fungky yang membuat Fungky tidak baisa mengaktipkan HP apalagi menghubungi Arie. Lama memikirkan hal itu akhinya Ayu datang juga menemuinya. Perasaan semakin berdebar-debar bercampur aduk terasa darah mengalir semakin cepat seras sarafnya tegang semuanya
Ayu : hai…
Tumben kesini??
Arie : hai juga
Emang nggak boleh yah kalau aku kesini (sambil mengusap keringat di keningnya)
Ayu : boleh…
Aku senag kok ketemu mas lagi hehehehe… (sambil tersipu malu menutupi mulutnya)
Kiri-kira ada apa yah Mas..??
Aku nggak punya waktu yang lama sebentar lagi aku harus berangkat kerja
Arie : oke langsung aja aku kesini pengen nanya ayu.
Ayu tahu nggak keberadaan Fungky sekarang??
Ayu : maaf mas aku juga nmggak tahu keradaan Fungky sekarang pokoknya sejak putus dari mas aku juga udah nggak ketemu Fungky
Mendengar jawaban itu membuatnya sangat terpukul dan kecewa akan langkah pertama ynag di ambil serasa ingin menangis karena jawaban yang ia dengar tak sesuai denagan apa yang ia harapkan, mata berbening dan serasa badan lemas. Ia mencoba untuk tetap tegar di hadapan Ayu, ia sekali sekali menatapi wajah ayu sambil terdiam Ayu pun diam karena lewa wajah Arie Ayu menyadari bahwa Arie dalam keadaan Frustrasi suasana saat itu tak lagi bersahabat, tak lagi bisa akur, tak ada lagi hal yang bisa membuat senang akhirnya Ayu bicara juga
Ayu : Mas aku udah mau berangkat kerja..
Arie : okolah kalau begitu..
Makasih atas semuanya..
Kapan ada waktu aku pasti main kesini lagi…
Ia pun bergegas mengambil sepeda motor dan pulang ke kosnya serasa ingin berteriak sampai suaranya abis dan serasa ungin menangis sampai iar matanya kering dalam pikirannya hanya ada kenapa semuanya telah terjadi ia ingin menguatkan dirinya sendiri ia berfikir bahwa segala sesuatu ada masanya. Hidup ini indah menurutnya masalah itu sebetulnya tak ada jikalau dari diri sendiri tak membuat masalah. Akhirnya ia merasa senang dan berjanji tidak mengulangi hal yang seperti itu untuk yang kesepuluh kalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar